ARTIKEL

Khasiat Bekam

Berikut cuplikan dari buku :"BEKAM, Sunnah Nabi & Mukjizat Medis" penulis Syihab Al-Badri Yasin halaman xiv.

"Kaum muslimin jarang sekali yang mau mendalami ilmu kedokteran warisan Nabi SAW yang sangat lengkap. Diantara sebagian kedokteran warisan Nabi yang dilupakan itu adalah bekam. Bahkan mendengar pun belum pernah. Bahkan ilmu bekam diserahkan ke dunia barat sehingga mereka melakukan penelitian dan pembuktian terus-menerus, yang
akhirnya mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mereka tidak menamakannya bekam. Tatapi tetap memakai prinsip kerja bekam, menyedot darah dan mengumpulkannya, kemudian mengeluarkannya, tentunya dengan teknik dan teknologi canggih. Hingga muncullah ahli bekam dari negara barat, seperti DR. Michael Reed Gach dari California dengan bukunya Potent Poins, a Guide to Self Care for Common Ailments Titik-titik Berkhasiat sebagai Panduan Perawatan Diri dan Pengobatan Penyakit yang Umum), atau penelitian Kohler D (1990) dengan bukunya The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan Dengan Bekam), atau tulisan Thomas W. Anderson (1985) yang berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method
(100 Penyakit yang Dapat Diobati Dengan Bekam), yang ternyata sesuai dengan hadits Nabi sekitar tahun 600 M yang diriwayatkan At-Thobroni, bahwa pembekaman pada satu poin di sekitar tengkuk saja dapat menyembuhkan 72 penyakit.

Rosululloh SAW bersabda : "Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekam di tengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari tujuh puluh dua penyakit".

Ketika kaum muslimin mengetahui hal ini, mereka terheran-heran dan mengagung-agungkan bahwa itulah metode pengobatan barat yang canggih. Padahal, ketahuilah itu adalah ilmu yang mereka tinggalkan dan diserahkan kepada orang-orang barat, seperti yang disampaikan Imam Syafi'i yang menyayangkan keteledoran kaum muslimin terhadap ilmu kedokteran. Beliau mengatakan :

"Mereka (kaum muslimin) mengabaikan sepertiga ilmu dan menyerahkannya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani."



Berikut beberapa penelitian lain berupa cuplikan dari buku :
* KEAJAIBAN THIBBUN NABAWI. Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi
* Penulis : Aiman bin 'Abdul Fattah
* Judul Asli : Asy-Syifa' min Wahyi Khotami'l-Anbiya
* Penerbit : Daru 'sh-Shohifah
* ISBN : 979-3942-23-1


HASIL PEMERIKSAAN MEDIS DAN LABORATORIUM PASCA PASIEN YANG DIOBATI DENGAN METODE PENGOBATAN NABAWI

Berikut ini beberapa hasil laborat yang saya kutip dari buku karya ilmuwan Arab yang tersohor, Muhammad Amin Syaikhu, yang berjudul Ad-Dawa'u 'l-'Ajib (Obat Ajaib). Dimana, laporan ini dibuat oleh dokter-dokter spesialis terkenal dalam berbagai bidang kedokteran, yang kemudian dihimpun dan diteliti kembali secara medis oleh penulis dan seorang intelektual, 'Abdul Qodir Yahya, yang terkenal dengan julukan
Ad-Dironi.

Laporan Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam Tahun 2001 M

Di bawah konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif Mantan Dekan Fakultas Farmasi

Penelitian ini dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh intelektual besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-hadist Nabi yang mulia, yang dilakukan dengan kriteria :
1 Pagi hari sebelum seseorang mengkonsumsi makanan apapun.
2 Di musim semi dan selama bulan april dan Mei
3 Pada paruh kedua bulan Qomariah
4 Usia di atas 20 tahun untuk pria dan setelah manopause untuk wanita

Penelitian dilakukan oleh tim laboratorium yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
1. dr. Muhammad Nabil Syarif (Dekan Fakultas Farmasi)
2. dr. Ahmad Samir Fauri (Ahli Patologi Klinik dan Laboratorium dari Prancis dan Ketua Ikatan Apoteker Syiria)
3. dr. Fayiz Hakim (Ahli Patologi Anatomi dan Patologi Klinis, Amerika)
4. dr. Muhammad Mahjub Geraudy (Ketua Jurusan Laboratorium Kedokteran Universitas Damaskus)
5. dr. Muhammad Fuad Jabashini (Ahli Parologi Klinis dan Laboratorium Prancis)
6. dr. Sa'd Yaqub (Ahli Farmasi Rumah Sakit dan Ketua Organisasi Pengiriman Obat D.D.S dari Prancis)

Juga tim kedokteran yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
1. dr. Ahmad Tikriti (Dosen Ahli Bedah Jantung Universitas Damaskus)
2. dr. Abdul Malik Syalani (Dosen Penyakit-penyakit Saraf di Universitas Damaskus)
3. dr. Muhyidin Sa'udi (Dosen Pengobatan Kanker dan Tumor di Universitas Damaskus)
4. dr. Abdul Ghoni 'Arofah (Ketua Komite Anti TBC dan Penyakit Seksual Syiria)
5. dr. Akrom Hajar (Dosen Penyakit THT serta Bedah Kepala dan Leher di Universitas Damaskus)
6. dr. Marwan Zahro (Kepala Jurusan Bedah Saraf di Rumah Sakit Tasyrin)
7. dr. Abdul Lathif Yasin (Dosen Tamu di Fakultas Kebidanan di London)
8. dr. Haitsam Habal (Dosen Penyakit dan Bedah Mata di Universitas Damaskus)
9. dr. Ahmad Afif Faur (Kepala Bagian Tumor di Rumah Sakit Ibnu Rusyd)
10. dr. Amin Sulaiman (Dosen Penyakit Darah di Universitas Damaskus)
11. dr. Abdulloh Makki Al-Katani (Konsultan Bedah Umum dari Jerman)
12. dr. Tholal Habusy (Dosen Bedah Mata di Universitas Al-Ba'ts)
13. dr. Ahmad Ghiyats Jabqoji (Dosen Penyakit Saraf di Universitas Istanbul)

Penelitian dilakukan terhadap 300 kasus, maka hasil-hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Dalam kasus-kasus tekanan darah tinggi, tekanan darah turun hingga mencapai batas-batas normal.
2. Dalam kasus-kasus tekanan darah rendah, tekanan darah naik hingga mencapai batas-batas normal
3. Garis Irama jantung pada EKG menunjukkan perbaikan besar dan kembali kepada konsisi normal dalam irama yang teratur.
4. Penurunan kecepatan aliran darah hinga batas-batas normal
5. Jumlah sel darah merah menjadi normal.
6. Kadar Hemoglobin turun sampai pada batas-batas normal dalam kasus polycythemia (Kadar Hb darah diatas normal, misal 17,5 g/100 ml darah (normal 12-14 g/100 ml) - penerj)
7. Kadar Hemoglobin naik sampai batas-batas normal dalam kasus penurunan kadar hempglobin yang ditandai dengan aktivitas tubuh dan perkembangan kemampuannya dalam memproduksi sel darah merah secara normal, selanjutnya meningkatkan aktivitas dan efektivitas transfer oksigen melaluinya.
8. Jumlah sel-sel darah putih (lekosit) meningkat dalam 60% kasus dan masih dalam batas-batas normal.
9. Jumlah sel-sel darah putih pada penyakit-penyakit paru-paru meningkat 71,4% pada beberapa kasus. Ini menunjukkan kesembuhan yang cepat bagi para pengidap rheumatism dan infeksi-infeksi kronis setelah adanya pembekaman.
10. Jumlah polimorfonuklear meningkat dalam batas-batas normal dalam 100% kasus penyakit paru-paru.
11. jumlah polimorfonuklear menurun hingga batas-batas normal.
12. Jumlah enzimm liver turun pada gangguan-gangguan liver dalam 76,9% kasus dan hal itu masih dalam batas-batas wajar.
13. Jumlah seruloplasmin naik dalam 50,6% kasus.
14. Jumlah seruloplasmin naik hingga batas-batas normal dalam 100% kasus kekurangan dari batas-batas normal.
15. Jumlah seruloplasmin turun hingga batas-batas normal dalam 10% kasus kelebihdan dari batas-batas normal.
16. Kadar gula darah pada 83,75% kasus turun, sedangkan sisanya tetap pada batas-batas wajar.
17. Kadar gula darah turun pada para pengidap kencing manis dalam 92,5% kasus.
18. Jumlah sel-sel dariah merah (eritrosit) maupun sel-sel darah putih dalam darah turn dalam 66,66% kasus
19. Jumlah sel-sel darah merah meupun sel-sel darah putih naik dalam darah bekam pada semua kasus.
20. Jumlah sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih turun pada 78,47% kasus.
21. Jumlah asam urat di darah turun pada 66,66% kasus
22. Jumlah asam urat di darah turun pada 83,68% kasus.
23. Jumlah asam urat di darah turn pada 50,7% kasus
24. Jumalh sam urat di darah turun pada 80% kasus.
25. Enzim liver SGPT turun pada 80% kasus, dimana SGPT menunjukkan aktivitas liver.
26. Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini menunjukkan perbaikan yang terjadi pada gerakan irama jantung.
27. Enzim liver turun pada 62,85% kasus
28. Kadar Amylase darah turun dalam 54,9% kasus
29. Kadar Albumin dalam darah turun dalam 100% kasus dan sampai pada batas-batas normal.
30. Kadar kolesterol dalam darah turun dalam 81,9% kasus.
31. kadar kolesterol dalam darah turun pada 75% kasus
32. kadar lemak trigliserida turun dalam 75% kasus
33. Ion-ion K dan Na kembali pada kadar normalnya dalam 90% kasus
34. Ion-ion Ca kembali normal dalam 90% kasus
35. CPK turun dalam 66,66% kasus
36. Seluruh sel darah merah dalam darah bekan pada tengkuk berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr, Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes, Teardropcelles, Acanthocytes.
37. Jumlah sel-sel darah putih di darah bekam hanya 10% dari jumlah sel-sel darah putih yang ada di darah yang ada di pembuluh, ini menunjukkan bahwa bekam tetap menjaga unsur-unsur kekebalan (imunitas) tuhuh.
38. Kenaikan kadar besi dalam darah pada batas-batas normal pada 66 % kasus
39. Faktor IV, yaitu kalsium yang berperan dalam pembekuan darah sangat tinggi, berkisar antara 411-1057, sementara di dalam darah yang ada di pembuluh berkisar antara 250-400. Ini menunjukkan bahwa adanya sesuatu yang otomatis mencegah keluarnya besi dari celah-celah bekam dan mempertahankannya di dalam tubuh agar berperran dalam pembentukan sel-sel baru, dan hal ini dibarengi dengan meningkatnya aktivitas proses penyerapan besi dari usus.
40. CPK turun dalam 66,66% kasus
41. CPK menjadi normal dalam 92,4% kasus
42. LDH menjadi normal pada 93,75 kasus.
43. Bentuk eritrosit di darah bekam semuanya tidak normal
44. Jumlah sel-sel darah putih dalam darah bekam hanya sepersepuluh jumlahnya di darah yang ada dalam pembuluh.

Hasil-hasil penelitian diatas sungguh mencengangkan, mencerminkan banyak kondisi kesembuhan yang luar biasa. Semua itu merupakan bukti keagunan ilmu Nabi dan mukjizat besar yang dibawa oleh "guru pertama", Sayyidina Muhammad SAW, yang kemudian disampaikan kepada kita oleh ilmuwan besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu.

*rumahtherapysyafakallah.blogspot.com

 

SUSU FORMULA BERISIKO MENYEBABKAN OTAK TAK BERKEMBANG

oleh Ummu Salamah Al-Hajjam pada 30 Agustus 2010 jam 21:49
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemberian susu formula pada bayi baru lahir ternyata memberi risiko yang tak ringan. Otak bayi berpotensi tidak berkembang akibat terlalu banyak mengkonsumsi susu formula.

''Risiko sistem jaringan otak tidak terbangun sebesar 20 persen,'' kata Penasihat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DKI Jakarta, Sri Purwanti Hubertin, Senin (23/8).

Hubertin mengatakan bahwa kandungan susu formula tidak sebaik kandungan nutirisi yang terdapat di dalam air susu ibu (ASI). Dia mencontohkan taurin, asam amino rantai panjang, untuk proses maturasi otak banyak terdapat di ASI dan hanya sedikit terkandung pada susu sapi.

Protein whey yang mudah diserap oleh usus bayi dan digunakan 100 persen oleh tubuh ada pada ASI. 65 Persen protein ASI berjenis whey sedangkan pada susu formula kandungan protein whey maksimal hanya 20 persen dan sisanya protein casein. Whey protein diketahui mengandung enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan, dan pembawa zat gizi.

Dalam sebuah artikel Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan susu formula lebih banyak mengandung protein casein hingga 80 persen yang sulit dicerna usus bayi yang pada akhirnya dibuang oleh bayi. Pembuangan protein casein tersebut lewat ginjal. Sehingga ginjal bayi sudah dipaksa untuk membuang casein.

Ginjal bayi yang sudah bekerja membuang protein casein, dikatakan Hubertin, menjadi salah satu pemicu banyak kasus gagal ginjal terjadi pada anak. Ia mencontohkan saat ini anak usia 14-15 tahun ada yang sudah menderita gagal ginjal.

''Risiko lain dari konsumsi susu formula adalah mudahnya terjadi pengapuran pada pembuluh darah,'' kata Hubertin. Karena lemak di dalam ASI selain sebagai nutrisi juga membentuk enzim penghancur lemak yang tidak diperlukan tubuh. Pada susu formula enzim penhancur tidak terbentuk sehingga lemak berdiam di dalam tubuh yang menyebabkan pengapuran pada pembuluh darah. ''Yang terlihat saat ini banyak orang stroke muda. Salah satu penyebabnya adalah pengapuran yang terjadi pada pembuluh darah,'' tutur dia.

Beberapa risiko tersebut menyebabkan pemberian ASI sangat penting bagi bayi baru lahir. Ibu harus paham betapa pentingnya ASI bagi bayi. Namun Hubertin menyayangkan masih banyak petugas kesehatan maupun fasilias kesehatan yang belum menyadari pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sehingga mereka kurang mendorong pemberian ASI pada bayi baru lahir.


Red: Endro Yuwanto


Tanggapan :

Wahai, para ibu... Allah memberikan amanah kepada para ibu , untuk menyusui bayinya selama 2 tahun, maka sungguh berharganya waktu 2 tahun itu, untuk memberikan kasih sayang ibu yang utuh kepada bayinya. Kasih sayang ibu, tentu perlu di barengi dengan kasih sayang ayah. Kasih sayang dan tanggung jawab seorang  Ayah kepada keluarganya  adalah dengan memberikan nafkah yang halalan toyiban.

Wahai ibu... berhati-hatilah ketika ibu sedang mengandung, ingat-ingatlah banyak jaring-jaring "KAPITALIS" di sekitar ibu untuk membuat ibu tergantung kepada "PRODUK SUSU BUATAN" yang tidak "ASLI" agar bayi ibu menjadi calon komoditi "BISNIS KAPITALIS" yang menggiurkan, pada masa mendatang. Banyak jaring-jaring " KAPITALIS" di dalam program "VAKSINASI" yang membahayakan, banyak jaring-jaring "KAPITALIS" pada saat setelah melahirkan , ibu di pisah dari sang bayi selama 6 jam, disinilah terjadi "PROGRAM PENCEKOKAN" bayi ibu dengan SUSU FORMULA.  Oleh karenanya mintakan dengan tegas kepada petugas kesehatan, agar ibu dan bayi dapat segera di pertemukan, untuk mensegerakan sang bayi menyusu pada ibunya dengan ASI  yang telah ALLAH ciptakan ,untuk sang bayi.

Belajarlah menjadi "Ibu" standard Allah dan Rasulullah, agar anak ibu menjadi anak yang sehat, cerdas, soleh dan solehah. Belajarlah kepada Ustad dan Ustadzah yang paham tentang Cara merawat Kesehatan menurut petunjuk Rasulullah, Tentu ibu-ibu sekarang sangat bingung ya.. untuk mendapatkan informasi yang benar... karena memang dunia saat ini sedang dalam kondisi carut-marut. Bila kita tidak hati-hati maka bisa-bisa kita terperosok kedalam lumpur yang Pekat.

Tugas kita bersama, para Praktisi THIBUNABAWI, " Kedokteran ala Rasulullah", untuk turun ke masyarakat dan memberikan pencerahan. Saatnya untuk berbagi Ilmu, untuk cerdaskan generasi Rabbani, calon pemimpin masa depan.

Hj. Ummu Salamah, SH. Hajjam.
Pondok Sehat "An-Nabawiyah"
Jl. Raya bukit No 38. Serua Ciputat.
081398665033, 021-74639255

 

Fungsi Propolis untuk Kesehatan

Gaya hidup dan pola makan kita semakin tidak sehat. Ditambah lagi pencemaran lingkungan yang semakin parah menyebabkan semakin cepatnya sel-sel jaringan tubuh manusia memburuk. Penyakit, pada dasarnya adalah wujud dari akumulasi kelemahan dan tidak sehatnya sel-sel tubuh. Propolis adalah solusi yang tepat seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan: “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin mereka (manusia), kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar cairan (beverage) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” (an-Nahl ayat 68,69). Berikut adalah khasiat propolis yang telah terbukti: 
  1.  Penetral Racun dan Antioksidan Kuat. Polutan dan zat racun yang ada di dalam tubuh dapat memperlemah metabolisme sel, sehingga tubuh menjadi mudah terserang penyakit. Propolis dengan berbagai kandungan di dalamnya, dapat membersihkan polutan dan racun di dalam tubuh, sehingga metabolisme sel dapat kembali berlangsung optimal. Propolis juga dapat berfungsi sebagai antioksidan kuat, yang dapat mencegah timbulnya senyawa-senyawa radikal bebas. Radikal bebas merupakan penyebab utama munculnya sel-sel kanker atau menimbulkan berbagai gejala penyakit akibat gangguan fisiologi sel tubuh.
  2. Penguat Sistem Kekebalan Tubuh. Bioflavonoid dlam propolis dapat Meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh dengan Meningkatkan aktivitas dan perbanyakan sel-sel limfosit T dan makrofag. Kedua macam sel ini bertugas memusnahkan zat-zat asing dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel kanker/tumor. 
  3.  Memperkuat dan Mempercepat Regenerasi Sel. Propolis juga terbukti sebagai penyembuh ajaib dari :a.       Arteriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemakb.      Tumor dan kanker 
  4.  Suplementasi. Propolis berfungsi sebagai nutrisi suplemen karena mengandung:a.    Semua jenis vitamin, kecuali vitamin Kb.    Semua mineral kecuali sulfurc.    16 macam rantai asam aminod.    Bioflavonoids (zat anti oksidan kuat) 
  5.  Penyembuhan. Secara garis besar fungsi propolis untuk penyembuhan dan pencegahan berbagai penyakit adalah sebagai berikut:


    1.  Anti virus, bakteri dan jamur: flu, demam berdarah, polio, TBC, diare (E. coli), thypus (Salmonela typhosa), keputihan (Candida albicans), eksim, panu, kadas, kurap, dan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur.
    2.  Anti peradangan: maag, radang usus, radang tenggorokan, pegal-pegal, reumatik, gangguan ginjal, wasir, sakit gigi dan lain-lain peradangan dan luka.
    3.  Anti Alergi: asthma dan berbagai penyakit alergi lainnya.
    4.  Anti Kanker: kanker, tumor, keloid, kista, mium dan lain-lain penyakit akibat gangguan sel.
    5.  Penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah dan sistem kelenjar: asam urat, kolesterol, trigliserin, diabetes, stroke, jantung, ginjal dan lain-lain penyakit terkait dengan sistem pembuluh dan kelenjar.

Propolis


PROPOLIS adalah damar lengket dari tubuh lebah (dikumpulkan dari kulit batang dan pucuk-pucuk muda tumbuh-tumbuhan, teruta-ma pohon poplar). Propolis berguna untuk melindungi sarang lebah dari kontaminasi virus, bakteri dan jamur. Suatu penelitian menyimpulkan bahwa berkat propolis sarang lebah menjadi tempat paling steril di dunia, bahkan lebih steril dari pada kamar bedah di rumah sakit. 
PROPOLIS mengandung 16 macam asam amino bebas, glukosa dan 14 macam mineral penting terutama zat besi (Fe) dan seng (Zn). Propolis juga mengandung Vitamin A, B-kompleks, C, D, E, Biotin dan berbagai zat nutrisi penting lainnya. Kandungan terpenting adalah bioflavonoid yang memiliki efek antibiotik alami kuat dan anti-oksidan. Bioflavonoid propolis juga memiliki efek menetralkan racun dan meningkatkan kekebalan tubuh. Propolis dapat membantu perbaikan sel-sel pada jaringan yang rusak, karna dapat memperkuat dan mempercepat regenerasi sel. Dalam setiap tetes propolis mengandung bioflavonoid yang setara denan 500 butir jeruk, sehingga harganya sangat mahal, senilai dengan emas (di Eropa Timur, propolis disebut dengan  ”Air Emas”). 
PENELITIAN kerjasama antara Institute of Microbiology, Institute of Organic Chemistry, dan Centre of Phytochemistry, Bulgarian Academy of Sciences tahun 1999 menyimpulkan bahwa propolis dari berbagai belahan dunia memiliki khasiat yang serupa sebagai anti bakteri, anti jamur dan anti virus. Propolis diduga dapat digunakan untuk mencegah dan membantu penyembuhan flu burung dan Demam Berdarah.

wfbc.wordpress.com 


AWAS Bahaya IMUNISASI !!!



Imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Anda tentu sangat sering mendengar hal ini dari dokter dan para medis, media masa, brosur di klinik, atau teman-teman Anda. Tetapi, apakah Anda pernah berpikir ulang tentang tujuan imunisasi? Pernahkah anda meniliti lebih lanjut terhadap isu-isu dan cerita mengenai sisi lain imunisasi (yang tidak pernah diinformasikan oleh dokter)? Baiklah, mari kita ikuti lebih lanjut…<//b>

Buat temen-temen yg berminat memiliki buku ini, silahkan order ke saya lgsg di line: 081397404109 atau pesan via inbox FB saya

minimal pembelian 2 buku GRATIS ongkos kirim untuk wilayah Surabaya & Sidoarjo. Diluar wilayah tesebut tambah pngkos kirim.

Harga eceran : Rp. 50.000,-

Buruan... jangan sampai ketinggalan informasi yang sangat2 penting in buat semua orang-orang yang anda cintai, sebelum ANDA MENYESAL di kemudian hari..!

================================================
Serangkaian imunisasi yang terus digiatkan hingga saat ini oleh pihak-pihak terkait yang katanya demi menjaga kesehatan anak, patut dikritisi lagi baik dari segi kesehatan maupun syariat. Teori pemberian vaksin yang menyatakan bahwa “memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada manusia akan menghasilkan pelindung berupa anti bodi tertentu untuk menahan serangan penyakit yang lebih besar. Benarkah?


Tiga Mitos Menyesatkan

Vaksin begitu dipercaya sebagai pencegah penyakit. Hal ini tidak terlepas dari adanya 3 mitos yang sengaja disebarkan. Padahal, hal itu berlawanan dengan kenyataan.

1) effektif melindungi manusia dari penyakit.

Kenyataan: Banyak penelitian medis mencatat kegagalan vaksinasi. Campak, gabag, gondong, polio, terjadi juga di pemukiman penduduk yang telah diimunisasi. Sebagai contoh, pada tahun 1989, wabah campak terjadi di sekolah yang punya tingkat vaksinasi lebih besar dari 98%. WHO juga menemukan bahwa seseorang yang telah divaksin campak, punya kemungkinan 15 kali lebih besar untuk terserang penyakit tersebut daripada yang tidak divaksin.

2) Imunisasi merupakan sebab utama penurunan jumlah penyakit.

Kebanyakan penurunan penyakit terjadi sebelum dikenalkan imunisasi secara masal. Salah satu buktinya, penyakit-penyakit infeksi yang mematikan di AS dan Inggris mengalami penurunan rata-rata sebesar 80%, itu terjadi sebelum ada vaksinasi. The British Association for the Advancement of Science menemukan bahwa penyakit anak-anak mengalami penurunan sebesar 90% antara 1850 dan 1940, dan hal itu terjadi jauh sebelum program imunisasi diwajibkan.

3) Imunisasi benar-benar aman bagi anak-anak (???)

Yang benar, imunisasi lebih besar bahayanya. Salah satu buktinya, pada tahun 1986, kongres AS membentuk The National Childhood Vaccine Injury Act, yang mengakui kenyataan bahwa vaksin dapat menyebabkan luka dan kematian.

Racun dan Najis? Tak Masuk Akal

Apa saja racun yang terkandung dalam vaksin? Beberapa racun dan bahan berbahaya yang biasa digunakan seperti Merkuri, Formaldehid, Aluminium, Fosfat, Sodium, Neomioin, Fenol, Aseton, dan sebagainya. Sedangkan yang dari hewan biasanya darah kuda dan babi, nanah dari cacar sapi, jaringan otak kelinci, jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, serum anak sapi, dan sebagainya. Sungguh, terdapat banyak persamaan antara praktik penyihir zaman dulu dengan pengobatan modern. Keduanya menggunakan organ tubuh manusia dan hewan, kotoran dan racun (informasi ini diambil dari British National Anti-Vaccination league)

Dr. William Hay menyatakan, “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatannya. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ….. (Immunisation:The Reality behind the Myth)

Makhluk Mulia Vs Hewan

Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia merupakan khalifah di bumi, sehingga merupakan ashraful makhluqaat (makhluk termulia). Mengingat keunggulan fisik, kecerdasan, dan jiwa secara hakiki, manusia mengungguli semua ciptaan Allah yang ada. Manusia merupakan makhluk unik yang dilengkapi sistem kekebalan alami yang berpotensi melawan semua mikroba, virus, serta bakteri asing dan berbahaya.

Jika manusia menjalani hidupnya sesuai petunjuk syariat yang berupa perintah dan larangan, kesehatannya akan tetap terjaga dari serangan virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya. Sedangkan orang-orang kafir, mengangap adanya kekurangan dalam diri manusia sebagai ciptaan Allah, sehingga berusaha sekuat tenaga memperkuat sistemn pertahanan tubuh melalui imunisasai yang tercampur najis dan penuh dengan bahaya.

Manusia merupakan makhluk yang punya banyak kelebihan. Terdapat perbedaan yang mencolok antara manusia dengan hewan tingkat rendah. Apa yang dapat diterapkan padanya tidak cocok bagi hewan, demikian juga sebaliknya. Namun, orang-orang atheis menyamakan hewan dengan manusia, sebab mereka menganut teori evolusi manusia melalui kera yang sangat “menggelikan”. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa apa yang dimiliki hewan dapat secara aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Jadi, sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah disuntikkan ke dalam tubuh manusia. Logika setan ini adalah menjijikkan menurut Islam.

Imunisasi digembar-gemborkan sebagai suatu bentuk keajaiban pencegahan penyakit, padahal faktanya cara itu tidak lebih hanya sebagai proyek penghasil uang para (OKNUM, edit by: Ahmad Mujahid Abu Jundi) dokter dan perusahaan farmasi. Dalam kenyataannya, imunisasi lebih banyak menyebabkan bahaya daripada kesehatan. Bahkan, mengacaukan proses-proses alami yang ada dalam ciptaan-Nya. Nah, dengan paparan singkat ini, orang tua mana yang merasa tidak takut untuk memberikan imunisasi pada anaknya?

Semoga notes singkat ini dapat diambil ibrahnya bagi kaum muslimin khususnya !

www.missionislam.com/conissues